Jumat, 07 Januari 2011

10 Alasan Untuk Tidak Memakai Jilbab

10 Alasan Untuk Tidak Memakai Jilbab
Sunday, 08 February 2009 07:55 Yusro Widiastomo
E-mail Print PDF

Bila anda seorang muslimah dewasa dan masih belum menutup auratnya dengan hijab dan jilbab yang benar, maka ada baiknya merenungkan kembali alasan anda dengan menyimak dialog pemikiran dbawah ini.


ALASAN I : Saya belum benar-benar yakin akan fungsi/kegunaan jilbab

Kami kemudian menanyakan dua pertanyaan kepada saudari ini; Pertama, apakah ia benar-benar percaya dan mengakui kebenaran agama Islam? Dengan alami ia berkata, Ya, sambil kemudian mengucap Laa Ilaa ha Illallah! Yang menunjukkan ia taat pada aqidahnya dan Muhammadan rasullullah! Yang menyatakan ia taat pada syariahnya. Dengan begitu ia yakin akan Islam beserta seluruh hukumnya. Kedua, kami menanyakan; Bukankah memakai jilbab termasuk hukum dalam Islam? Apabila saudari ini jujur dan dan tulus dalam ke-Islamannya, ia akan berkata; Ya, itu adalah sebagian dari hukum Islam yang tertera di Al-Quran suci dan merupakan sunnah Rasulullah SAW yang suci. Jadi kesimpulannya disini, apabila saudari ini percaya akan Islam dan meyakininya, mengapa ia tidak melaksanakan hukum dan perintahnya?


ALASAN II : Saya yakin akan pentingnya jilbab namun Ibu saya melarangnya, dan apabila saya melanggar ibu, saya akan masuk neraka.

Yang telah menjawab hal ini adalah ciptaan Allah Azza wa Jalla termulia, Rasulullah SAW dalam nasihatnya yang sangat bijaksana; “Tiada kepatuhan kepada suatu ciptaan diatas kepatuhan kepada Allah SWT.” (Ahmad). Sesungguhnya, status orangtua dalam Islam, menempati posisi yang sangat tinggi dan terhormat. Dalam sebuah ayat disebutkan; “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang Ibu Bapak . . “ (QS. An-Nisa:36). Kepatuhan terhadap orangtua tidak terbatas kecuali dalam satu aspek, yaitu apabila berkaitan dengan kepatuhan kepada Allah SWT. Allah berfirman; “dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya…(QS. Luqman : 15)

Berbuat tidak patuh terhadap orangtua dalam menjalani perintah Allah SWT tidak menyebabkan kita dapat berbuat seenaknya terhadap mereka. Kita tetap harus hormat dan menyayangi mereka sepenuhnya. Allah berfirman di ayat yang sama; “dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik. Kesimpulannya, bagaimana mungkin kamu mematuhi ibumu namun melanggar Allah SWT yang menciptakan kamu dan ibumu.

ALASAN III : Posisi dan lingkungan saya tidak membolehkan saya memakai jilbab.

Saudari ini mungkin satu diantara dua tipe: dia tulus dan jujur, atau sebaliknya, ia seorang yang membohongi dirinya sendiri dengan mengatasnamakan lingkungan pekerjaannya untuk tidak memakai jilbab. Kita akan memulai dengan menjawab tipe dia adalah wanita yang tulus dan jujur. “Apakah anda tidak tidak menyadari saudariku tersayang, bahwa wanita muslim tidak diperbolehkan untuk meninggalkan rumah tanpa menutupi auratnya dengan hijab dan adalah kewajiban bagi setiap muslim untuk mengetahuinya? Apabila engkau, saudariku, menghabiskan banyak waktu dan tenagamu untuk melakukan dan mempelajari berbagai macam hal di dunia ini, bagaimana mungkin engkau dapat sedemikian cerobohnya untuk tidak mempelajari hal-hal yang akan menyelamatkanmu dari kemarahan Allah dan kematianmu?” Bukankah Allah SWT telah berfirman; “maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan, jika kamu tidak mengetahui (QS An-Nahl : 43). Belajarlah untuk mengetahui hikmah menutup auratmu. Apabila kau harus keluar rumahmu, tutupilah auratmu dengan jilbab, carilah kesenangan Allah SWT daripada kesenangan syetan. Karena kejahatan dapat berawal dari pemandangan yang memabukkan dari seorang wanita.

Saudariku tersayang, apabila kau benar-benar jujur dan tulus dalam menjalani sesuatu dan berusaha, kau akan menemukan ribuan tangan kebaikan siap membantumu, dan Allah SWT akan membuat segala permasalahan mudah untukmu. Bukankah Allah SWT telah berfirman; “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya..”(QS. AtTalaq :2-3). Kedudukan dan kehormatan adalah sesuatu yang ditentukan oleh Allah SWT. Dan tidak bergantung pada kemewahan pakaian yang kita kenakan, warna yang mencolok, dan mengikuti trend yang sedang berlaku. Kehormatan dan kedudukan lebih kepada bersikap patuh pada Allah SWT dan Rasul-Nya SAWW, dan bergantung pada hukum Allah SWT yang murni. Dengarkanlah kalimat Allah; “sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa diantara kamu..”(QS. Al-Hujurat:13).Kesimpulannya, lakukanlah sesuatu dengan mencari kesenangan dan keridhoan Allah SWT, dan berikan harga yang sedikit pada benda-benda mahal yang dapat menjerumuskanmu.

ALASAN IV : Udara di daerah saya amatlah panas dan saya tidak dapat menahannya. Bagaimana mungkin saya dapat mengatasinya apalagi jika saya memakai jilbab.

Allah SWT memberikan perumpamaan dengan mengatakan; “api neraka jahannam itu lebih lebih sangat panas(nya) jikalau mereka mengetahui..”(QS At-Taubah : 81). Bagaimana mungkin kamu dapat membandingkan panas di daerahmu dengan panas di neraka jahannam? Sesungguhnya saudariku, syetan telah mencoba membuat tali besar untuk menarikmu dari panasnya bumi ini kedalam panasnya suasana neraka. Bebaskan dirimu dari jeratannya dan cobalah untuk melihat panasnya matahari sebagai anugerah, bukan kesengsaraan. Apalagi mengingat bahwa intensitas hukuman dari Allah SWT akan jauh lebih berat dari apa yang kau rasakan sekarang di dunia fana ini. Kembalilah pada hukum Allah SWT dan berlindunglah dari hukuman-Nya, sebagaimana tercantum dalam ayat; “mereka tidak merasakan kesejukan di
dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman, selain air yang mendidih dan nanah” (QS. AN-NABA 78:24-25). Kesimpulannya, surga yang Allah SWT janjikan, penuh dengan cobaan dan ujian. Sementara jalan menuju neraka penuh dengan kesenangan, nafsu dan kenikmatan.

ALASAN V : Saya takut, bila saya memakai jilbab sekarang, di lain hari saya akan melepasnya kembali, karena saya melihat banyak sekali orang yang begitu.

Kepada saudari itu saya berkata, “apabila semua orang mengaplikasikan logika anda tersebut, mereka akan meninggalkan seluruh kewajibannya pada akhirnya nanti! Mereka akan meninggalkan shalat lima waktu karena mereka takut tidak dapat melaksanakan satu saja waktu shalat itu. Mereka akan meninggalkan puasa di bulan ramadhan, karena mereka takut tidak dapat menunaikan satu hari ramadhan saja di bulan puasa, dan seterusnya. Tidakkah kamu melihat bagaimana syetan telah menjebakmu lagi dan memblokade petunju bagimu? Allah SWT menyukai ketaatan yang berkesinambungan walaupun hanya suatu ketaatan yang sangat kecil atau dianjurkan. Lalu bagaimana dengan sesuatu yang benar-benar diwajibkan sebagaimana kewajiban memakai jilbab? Rasulullah SAW bersabda; “Perbuatan yang paling dicintai Allah adalah perbuatan mulia yang terus menerus, yang mungkin orang lain anggap kecil.” Mengapa kamu saudariku, tidak melihat alasan mereka yang dibuat-buat untuk menanggalkan kembali jilbab mereka dan menjauhi mereka? Mengapa tidak kau buka tabir kebenaran dan berpegang teguh padanya? Allah SWT sesungguhnya telah berfirman; “maka kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang dimasa itu, dan bagi mereka yang datang di masa kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa” (QS. AL BAQARAH 2:66). Kesimpulannya, apabila kau memang teguh petunjuk dan merasakan manisnya keimanan, kau tidak akan meninggalkan sekali pun perintah Allah SWT setelah kau melaksanakannya.

ALASAN VI : Apabila saya memakai jilbab, maka jodohku akan sulit, jadi aku akan memakainya nanti setelah menikah.

Saudariku, suami mana pun yang lebih menyukaimu tidak memakai jilbab dan membiarkan auratmu di depan umum, berarti dia tidak mengindahkan hukum dan perintah Allah SWT dan bukanlah suami yang berharga sejak semula. Dia adalah suami yang tidak memiliki perasaan untuk melindungi dan menjaga perintah Allah SWT, dan jangan pernah berharap tipe suami seperti ini akan menolongmu menjauhi api neraka, apalagi memasuki surga Allah SWT. Sebuah rumah yang dipenuhi dengan ketidak-taatan kepada Allah SWT, akan selalu menghadapi kepedihan dan kemalangan di dunia kini dan bahkan di akhirat nanti. Allah SWT bersabda; “dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta” (QS. TAHA 20:124). Pernikahan adalah sebuah pertolongan dan keberkahan dari Allah SWT kepada siapa saja yang Ia kehendaki. Berapa banyak wanita yang ternyata menikah sementara mereka yang tidak memakai jilbab tidak?

Apabila kau, saudariku tersayang, mengatakan bahwa ketidak-tertutupanmu kini adalah suatu jalan menuju sesuatu yang murni, asli, yaitu pernikahan. Tidak ada ketertutupan. Saudariku, suatu tujuan yang murni, tidak akan tercapai melalui jalan yang tidak murni dan kotor dalam Islam. Apabila tujuannya bersih dan murni, serta terhormat, maka jalan menuju kesana pastilah harus dicapai dengan bersih dan murni pula. Dalam syariat Islam kita menyebutnya : Alat atau jalan untuk mencapai sesuatu, tergantung dari peraturan yang ada untuk mencapai tujuan tersebut. Kesimpulannya, tidak ada keberkahan dari suatu perkawinan yang didasari oleh dosa dan kebodohan.

ALASAN VII : Saya tidak memakai jilbab berdasarkan perkataan Allah SWT : “dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur)” (QS.Ad-Dhuhaa 93: 11). Bagaimana mungkin saya menutupi anugerah Allah berupa kulit mulus dan rambutku yang indah?

Jadi saudari kita ini mengacu pada Kitab Allah selama itu mendukung kepentingannya dan pemahamannya sendiri ! ia meninggalkan tafsir sesungguhnya dibelakang ayat itu apabila hal itu tidak menyenangkannya. Apabila yang saya katakan ini salah, mengapa saudari kita ini tidak mengikuti ayat : “janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang nampak daripadanya” (QS An-Nur 24: 31] dan sabda Allah SWT: “katakanlah kepada istri-istrimu,
anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin; hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya..” (QS Al-Ahzab 33:59). Dengan pernyataan darimu itu, saudariku, engkau telah membuat syariah sendiri bagi dirimu, yang sesungguhnya telah dilarang oleh Allah SWT, yang disebut at-tabarruj dan as-sufoor. Berkah terbesar dari Allah SWT bagi kita adalah iman dan hidayah, yang diantaranya adalah menggunakan hijab. Mengapa kamu tidak mempelajari dan menelaah anugerah terbesar bagimu ini? Kesimpulannya, apakah ada anugerah dan pertolongan terhadap wanita yang lebih besar daripada petunjuk dan hijab?

ALASAN VIII : Saya tahu bahwa jilbab adalah kewajiban, tapi saya akan memakainya bila saya sudah merasa terpanggil dan diberi petunjuk oleh-Nya.

Saya bertanya kepada saudariku ini, rencana atau langkah apa yang ia lakukan selama menunggu hidayah, petunjuk dari Allah SWT seperti yang dia katakan? Kita mengetahui bahwa Allah SWT dalam kalimat-kalimat bijak-Nya menciptakan sebab atau cara untuk segala sesuatu. Itulah mengapa orang yang sakit menelan sebutir obat untuk menjadi sehat, dan sebagainya. Apakah saudariku ini telah dengan seluruh keseriusan dan usahanya mencari petunjuk sesungguhnya dengan segala ketulusannya, berdoa, sebagaimana dalam surah Al-Fatihah 1:6 “Tunjukilah kami jalan yang lurus” serta berkumpul mencari pengetahuan kepada muslimah-muslimah lain yang lebih taat dan yang menurutnya telah diberi petunjuk dengan menggunakan jilbab? Kesimpulannya, apabila saudariku ini benar-benar serius dalam mencari atau pun menunggu petunjuk dari Allah SWT, dia pastilah akan melakukan jalan-jalan menuju pencariannya itu.

ALASAN IX : Belum waktunya bagi saya. Saya masih terlalu muda untuk memakainya. Saya pasti akan memakainya nanti seiring dengan penambahan umur dan setelah saya pergi haji.

Malaikat kematian, saudariku, mengunjungi dan menunggu di pintumu kapan saja Allah SWT berkehendak. Sayangnya, saudariku, kematian tidak mendiskriminasi antara tua dan muda dan ia mungkin saja datang disaat kau masih dalam keadaan penuh dosa dan ketidaksiapan Allah SWT bersabda; “tiap umat mepunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya” (QS Al-An’aam 7:34] saudariku tersayang, kau harus berlomba-lomba dalam kepatuhan pada Allah SWT; “berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumu..”(QS Al-Hadid 57:21).

Saudariku, jangan melupakan Allah SWT atau Ia akan melupakanmu di dunia ini dan selanjutnya. Kau melupakan jiwamu sendiri dengan tidak memenuhi hak jiwamu untuk mematuhi-Nya. Allah mengatakan tentang orang-orang yang munafik, “dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri”(QS Al-Hashr 59: 19) saudariku, memakai jilbab di usiamu yang muda, akan memudahkanmu. Karena Allah SWT akan menanyakanmu akan waktu yang kau habiskan semasa mudamu, dan setiap waktu dalam hidupmu di hari pembalasan nanti.Kesimpulannya, berhentilah menetapkan kegiatanmu dimasa datang, karena tidak seorang pun yang dapat menjamin kehidupannya hingga esok hari.

ALASAN X : Saya takut, bila saya memakai jilbab, saya akan di-cap dan digolongkan dalam kelompok tertentu! Saya benci pengelompokan!

Saudariku, hanya ada dua kelompok dalam Islam. Dan keduanya disebutkan dalam Kitabullah. Kelompok pertama adalah kelompok / tentara Allah (Hizbullah) yang diberikan pada mereka kemenangan, karena kepatuhan mereka. Dan kelompok kedua adalah kelompok syetan yang terkutuk (hizbush-shaitan) yang selalu melanggar Allah SWT. Apabila kau, saudariku, memegang teguh perintah Allah SWT, dan ternyata disekelilingmu adalah saudara-saudaramu yang memakai jilbab, kau tetap akan dimasukkan dalam kelompok Allah SWT. Namun apabila kau memperindah nafsu dan egomu, kau akan mengendarai kendaraan Syetan, seburuk-buruknya teman.


Saudariku,

Jangan biarkan tubuhmu dipertontonkan di pasar para syetan dan merayu hati para pria. Model rambut, pakaian ketat yang mempertontonkan setiap detail tubuhmu, pakaian-pakaian pendek yang menunjukkan keindahan kakimu, dan semua yang dapat membangkitkan amarah Allah SWT dan menyenangkan syetan. Setiap waktumu yang kau habiskan dalam kondisi ini, akan terus semakin menjauhkanmu dari Allah SWT dan semakin membawamu lebih dekat pada syetan. Setiap waktu kutukan dan kemarahan menuju kepadamu dari surga hingga kau bertaubat. Setiap hari membawamu semakin dekat kepada kematian. “tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain dari kesenangan yang memperdayakan” (QS Ali ‘Imran 3:185). Naikilah kereta untuk mengejar ketinggalan, saudariku, sebelum kereta itu melewati stasiunmu. Renungkan secara mendalam, saudariku, apa yang terjadi hari ini sebelum esok datang. Pikirkan tentang hal ini, saudariku, sekarang, sebelum semuanya terlambat !


Sumber oleh : Dr. Huwayda Ismaeel (terjemahan dari tulisan berbahasa Inggris)

Bismillah [hidayahnet] Hukum memakai jilbab bagi kaum wanita Sukarman

HUKUM MEMAKAI JILBAB

Wah, kata siapa berjilbab itu wajib. Saya tidak sepakat.Dianjurkan iya
dalam kondisi tertentu, tapi tidak wajib. Rimata
--- In [EMAIL PROTECTED], "dobing" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Jadi singkatnya soal Jilbab, menurut saya :
Jilbab adalah sebuah hukum yang sudah mutlak, dan tidak bisa ditawar lagi.
Adapun perempuan islam yang belum berjilbab, kewajiban kita adalah
mengingatkan secara baik, sedangkan hidayah itu adalah hak mutlak Allah.

rimata07 <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Wah, kata siapa berjilbab itu wajib.
Saya tidak sepakat. Klo menurut saya sih hal tsb tidak memerlukan
kesepakatan. Hukumnya jelas, tinggal kita mau mematuhi apa tidak.
Dianjurkan iya dalam kondisi tertentu, tapi tidak wajib. Dasarnya? Lukman
Hadi Dwi Purnomo [EMAIL PROTECTED]


Astaghfirullah ! Rim, Siapa yang bilang Jilbab tidak Wajib ? Kalau Ia orang
Muslim , Semoga Allah memberi Hidayah kepadanya, dan semoga ia bertaubat
dan semoga ia menjadi Muslimah yg Ta'at ! Kalau Ia Orang Kafir, Semoga
Allah juga memberi Hidayah kepadanya, dan semoga ia menjadi Muslimah yg
Ta'at ! "Market" [EMAIL PROTECTED]


Dalam hal ini saya salut juga dengan Anda lho Mas. Berani! Saya pernah
mengemudi mobil sendirian pergi ke kantor, dan di jalan baru saya ingat
bahwa saya lupa bawa STNK kendaraan saya tersebut. Sepanjang jalan, setiap
kali ngelihat polisi, saya deg-degan. Sedemikian groginya, sampai saya
sering diklaksonin oleh mobil yang dibelakang saya. Pulangnya saya naik
angkot, dan mobil saya parkir aja di kantor.

Saya sekarang bisa bayaning gimana jika Rimata lupa bawa STNK atau SIM
sewaktu bawa kendaraan. Kayaknya si, gak ada pengaruhnya, tul gak.
"Deri Dayandri" [EMAIL PROTECTED]


Takutnya mas deri ngga bawa STNK krn mas deri udah tahu hukumnya berkendara
tanpa STNK...jadi wajar aja klu kemudian membayangkan hal² yg terjadi
seandainya ketauan ama polisi..atau lbh parah lagi terjadi kecelakaan
sampai ada urusan polisi bisa runyam khan..? dan udah pasti hukuman apa yg
bakal mas deri terima. tapi klu mas rim ini..dia berani ada 2 sebab :
1. krn emang ngga tahu hukumnya
2. 2. Tahu, tapi memang ngga mau tau...
Tapi tentunya yg lbh tahu ya mas rim sendiri....mudah²an yg bersangkutan
bisa menerangkan atau menjelaskan di forum ini...atas dasar apa mas rim
mempunyai bahwa jilbab bukan sbh kewajiban bagi muslimah. "dobing"
[EMAIL PROTECTED]

Monggo Mas Rim... dijawab. "Wanto" [EMAIL PROTECTED]

Disini Mas Karman menjawab kalau boleh, kalau tidak berkenan didelete saja.


Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakutuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Bapak-bapak, Ibu-ibu, Saudara-saudaraku dan Adik-adiku yang
insya Allah dimuliakan Allah Subhanahu Wa Ta'aala.

Dengan adanya reformasi disegala bidang, kebebasan yang
kebablasan, bahkan sampai ke kaum hawa, pada khususnya
artis-artis, penyanyi-penyanyi dangdut, bakhan para
isteri-isteri pejabatpun ikut reformasi yaitu dengan memakai
pakaian yang sangat minim, berpakaian seronok, bahkan pakai BH
yang kendor yang payudaranya dilihatkan separo, ada yng CD nya
sengaja dilihatkan, apalagi pahanya yang mulus, rambutnya di
sasak seperti punuk unta, ada yang pakai kain kerudung namun
rambutnya dikluarkan separo, semua itu agar dilihat orang dan
supaya menarik penonton, sengaja onderdil atau bagian-bagian
tertentu sengaja dipamerkan di TV swasta, supaya dilihat oleh
orang banyak, justru merasa bangga dengan pamerannya tersebut,
mungkin dari itulah generasi muda kaum hawa ikut reformasi
pakai baju yang sangat minim memamerkan tubuhnya.
Na'udzubillahi mindzalik, Astaghfirullaahil'adzim.

Disini saya mengingatkan kepada keluarga dan anak-anak saya
khususnya dan bagi pembaca umumnya (kaum hawa) yang mengaku
beragama islam, yang mengaku orang muslimah, untuk mengetahui
apa "Hakekat memakai jilbab", walaupun tulisan ini sudah
berapa kali saya kirim kepada para pembaca lewat email. Sebagai
orang muslimah, sebagai orang islam sudah seharusnya menta'ati
menjalankan segala perintah Allah SWT dan menta'ati menjauhkan
/ menjauhi segala larangan dari Allah SW semua itu dilaksanakan
dengan ikhlah dan ridho Allah agar kita semua mendapat derajat
takwa yang tinggi disisi Allah SWT.

Pertanyaan saya apakah Anda sudah masuk agama Islam secara
menyeluruh, apakah Anda sudah menjadi Muslimah yang baik,
Apakah Anda sudah menjadi orang yang beriman? Marilah kita cek,
kita instrospeksi diri kita sendiri dengan membaca Firman Allah
SWT dibawah ini.

Peringatan untuk kaum hawa / muslimah:
Pertama: -Firman Allah SWT yang artinya: "Hai anak Adam,
sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk
menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian
takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah
sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan
mereka selalu ingat".Qs.Al A'Raaf (7) ayat 26.

Kedua; -"Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah
mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan
janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa)
nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung
ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali
kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka,
atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau
saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara
laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka,
atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki,
atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan
(terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang
aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar
diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah
kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya
kamu beruntung. Qs.An Nuur (24) ayat 31.

Ketiga -Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari
haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah
atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak
(bermaksud) menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah
lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.Qs.An Nuur (24) ayat 60.

Keempat: -"Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak
perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka
mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian
itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka
tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha
penyayang." Qs.Al Ahzab (33) ayat 59.

Kelima : Dari HR Sahahih Imam Muslim: Dari Abu Hurairah r.a.
katanya Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Ada dua macam
penduduk neraka yang keduanya belum kelihatan olehku. Yang ke 1
(pertama). Kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, yang
dipergunakan untuk memukul orang. Yang ke 2 (kedua).
Wanita-wanita yang berpakaian, tetapi sama juga dengan
bertelanjang, karena pakaiannya terlalu minim, terlalu tipis
atau tembus pandang, terlalu ketat, atau pakaian yang
merangsang kaum pria, karena sebagian auratnya terbuka, dan
wanita-wanita yang mudah dirayu atau suka merayu, rambut mereka
disasak bagaikan punuk unta. Wanita-wanita tersebut tidak dapat
masuk surga, bahkan tidak dapat mencium bau surga. Pada hal bau
surga dapat tercium dari jarak yang sangat jauh." H.R.Muslim
No.2004 Ket.penulis. Dalam arti kata baunya surga saja tidak
dapat, berarti akan dimasukkan ke neraka jahanan.
Na'udzubillaahi mindzalik.

Pertanyaanya: Apakah Anda sudah menjadi Muslimah yang baik,
sudah beriman, kalau masih belum melaksanakan perintah Allah
SWT seperti tersebut diatas?.

Dibawah ini ada kisah yang menharukan yang dikirim oleh saudara
kita lewat email semoga bermanfaat bagi yang membacanya insya
Allah.

Kisahnya:
Dibawah ini penulis sampaikan kisah nyata yang terjadi pada
adik perempuan sahabatnya dari Madiun, yang bekerja di salah
satu perusahaan asing, adik perempuannya meninggal dalam usia
remaja (alias ABG).

"HAKEKAT MEMAKAI JILBAB"
Kisah ini saya dapat dari sahabatku yang bekerja di salah satu
perusahaan asing, di Kaltim: Disini saya kutibkan kisah nyata
seorang gadis yang menginjak remaja atau kerennya jaman
sekarang (ABG) yang sebelumnya tidak karuan tingkah lakunya,
namun setelah sadar akan kekeliruannya dan sudah mengerti
"Higmah memakai jilbab" Allah memanggilnya. Subhanallah.

Kisah nyata ini semoga berguna bagi yang membacanya, terutama
kaum Hawa, juga bagi yang punya istri, yang punya anak
perempuan, adik perempuan, saudara perempuan, kakak perempuan,
yang masih punya Ibu, yang punya keponakan perempuan........

Ini cerita tentang adikku Nur Annisa , gadis yang baru beranjak
dewasa namun rada Bengal dan tomboy. Pada saat umur adikku
menginjak 17 tahun, perkembangan dari tingkah lakunya rada
mengkhawatirkan ibuku , banyak teman cowoknya yang datang
kerumah dan itu tidak mengenakkan ibuku sebagai seorang guru
ngaji.
Untuk mengantisipasi hal itu ibuku menyuruh adikku memakai
jilbab, namun selalu ditolaknya hingga timbul pertengkaran
pertengkaran kecil diantara mereka. Pernah satu kali adikku
berkata dengan suara yang rada keras: "Mama coba lihat deh ,
tetangga sebelah anaknya pakai jilbab namun kelakuannya ngga'
beda-beda ama kita-kita , malah teman-teman Ani yang disekolah
pake jilbab dibawa om om , sering jalan jalan , masih mending
Ani, walaupun begini-gini ani nggak pernah maa kaya gituan " ,
bila sudah seperti itu ibuku hanya mengelus dada, kadangkala
di akhir malam kulihat ibuku menangis , lirih terdengar doanya:
"Ya Allah , kenalkan Ani dengan hukum Engkau ya Allah ".

Pada satu hari didekat rumahku, ada tetangga baru yang baru
pindah. Satu keluarga dimana mempunyai enam anak yang masih
kecil kecil. Suaminya bernama Abu Khoiri (bukan Effendy Khoiri
lhoo) (entah nama aslinya siapa) aku kenal dengannya waktu di
masjid.

Setelah beberapa lama mereka pindah, timbul desas desus
mengenai istri dari Abu Khoiri yang tidak pernah keluar rumah ,
hingga dijuluki si buta , bisu, sombong dan tuli. Hal ini
terdengar pula oleh Adikku , dan dia bertanya sama aku: "Kak ,
memang yang baru pindah itu istrinya buta , bisu, sombong dan
tuli ? "..huss aku jawab sambil lalu" kalau kamu mau tahu
datangin aja langsung kerumahnya".

Eehhh tuuh, anak benar benar datang kerumah tetangga baru.
Sekembalinya dari rumah tetanggaku , kulihat perubahan yang
drastis pada wajahnya, wajahnya yang biasa cerah nggak pernah
muram atau lesu mejadi pucat pasi?.entah apa yang terjadi.?
Namun tidak kusangka selang dua hari kemudian dia meminta pada
ibuku untuk dibuatkan Jilbab ..yang panjang, lagi..rok panjang,
lengan panjang?aku sendiri jadi bingung?.aku tambah bingung
campur syukur kepada Allah SWT karena kulihat perubahan yang
ajaib..yah kubilang ajaib karena dia berubah total..tidak
banyak lagi anak cowok yang datang kerumah atau teman teman
wanitanya untuk sekedar bicara yang nggak karuan...kulihat dia
banyak merenung, banyak baca baca majalah islam yang biasanya
dia suka beli majalah anak muda kaya gadis atau femina ganti
jadi majalah majalah islam , dan kulihat ibadahnya pun melebihi
aku ?tak ketinggalan tahajudnya, baca Qur'annya, sholat sunat
nya?dan yang lebih menakjubkan lagi....bila teman ku datang dia
menundukkan pandangan?Segala puji bagi Engkau ya Allah SWT
jerit hatiku?Tidak berapa lama aku dapat panggilan kerja di
kalimantan, kerja di satu perusahaan asing (PMA). Dua bulan aku
bekerja disana aku dapat kabar bahwa adikku sakit keras hingga
ibuku memanggil ku untuk pulang ke rumah (rumahku di Madiun).

Di pesawat tak henti hentinya aku berdoa kepada Allah SWT agar
Adikku di beri kesembuhan, namun aku hanya berusaha, ketika aku
tiba di rumah, didepan pintu sudah banyak orang, tak dapat
kutahan aku lari masuk kedalam rumah, kulihat ibuku menangis,
aku langsung menghampiri dan memeluk ibuku, sambil tersendat
sendat ibuku bilang sama aku: "Dhi, adikkmu bisa ucapkan dua
kalimat Syahadah diakhir hidupnya "..Tak dapat kutahan air mata
ini... Setelah selesai acara penguburan dan lainnya, iseng aku
masuk kamar adikku dan kulihat Diary diatas mejanya..diary yang
selalu dia tulis. Diary tempat dia menghabiskan waktunya
sebelum tidur kala kulihat sewaktu almarhumah adikku masih
hidup, kemudian kubuka selembar demi selembar...hingga tertuju
pada satu halaman yang menguak misteri dan pertanyaan yang
selalu timbul di hatiku..perubahan yang terjadi ketika adikku
baru pulang dari rumah Abu Khoiri?disitu kulihat tanya jawab
antara adikku dan istri dari tetanggaku, isinya seperti ini :

Tanya jawab (kulihat dilembaran itu banyak bekas tetesan
airmata )

Annisa : Aku berguman (wajah wanita ini cerah dan bersinar
layaknya bidadari), ibu, wajah ibu sangat muda dan cantik.

Istri tetanggaku : Alhamdulillah, sesungguhnya kecantikan itu
datang dari lubuk hati.

Annisa : Tapi ibu kan udah punya anak enam, tapi masih
kelihatan cantik.

Istri tetanggaku : Subhanallah, sesungguhnya keindahan itu
milik Allah SWT dan bila Allah SWT berkehendak, siapakah yang
bisa menolaknya.

Annisa : Ibu, selama ini aku selalu disuruh memakai jilbab oleh
ibuku, namun aku selalu menolak karena aku pikir nggak masalah
aku nggak pakai jilbab asal aku tidak macam macam dan kulihat
banyak wanita memakai jilbab namun kelakuannya melebihi kami
yang tidak memakai jilbab, hingga aku nggak pernah mau untuk
pakai jilbab, menurut ibu bagaimana?

Istri tetanggaku : Duhai Annisa, sesungguhnya Allah SWT
menjadikan seluruh tubuh wanita ini perhiasan dari ujung rambut
hingga ujung kaki, segala sesuatu dari tubuh kita yang terlihat
oleh bukan muhrim kita semuanya akan dipertanggung jawabkan
dihadapan Allah SWT diakhirat nanti, di Yaumul Hisab nanti,
jilbab adalah hijab untuk wanita.

Coba Anisa kau dengarkan dan kau tulis, Ibu bacakan Firman
Allah SWT yang diabadikan didalam Al Qur'an yang artinya:

Pertama: "Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan
kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk
perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang
demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan
Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat".Qs.Al A'Raaf (7) ayat
26.

Kedua: " Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah
mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan
janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa)
nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung
ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali
kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka,
atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau
saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara
laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka,
atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki,
atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan
(terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang
aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar
diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah
kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya
kamu beruntung. Qs.An Nuur (24): 31.

Ketiga: Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari
haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah
atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak
(bermaksud) menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah
lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.Qs.An Nuur (24) ayat 60.

Keempat: "Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak
perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka
mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian
itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka
tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha
penyayang." Qs.Al Ahzab (33) ayat 59.

Coba Anisa kau dengarkan dan kau tulis, Ibu bacakanan hadits
shahih dari Imam Muslim : Dari Abu Hurairah r.a. katanya
Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Ada dua macam penduduk
neraka yang keduanya belum kelihatan olehku. Yang ke 1
(pertama). Kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, yang
dipergunakan untuk memukul orang. Yang ke 2 (kedua).
Wanita-wanita yang berpakaian, tetapi sama juga dengan
bertelanjang, karena pakaiannya terlalu minim, terlalu tipis
atau tembus pandang, terlalu ketat, atau pakaian yang
merangsang kaum pria, karena sebagian auratnya terbuka, dan
wanita-wanita yang mudah dirayu atau suka merayu, rambut mereka
disasak bagaikan punuk unta. Wanita-wanita tersebut tidak dapat
masuk surga, bahkan tidak dapat mencium bau surga. Pada hal bau
surga dapat tercium dari jarak yang sangat jauh." H.R.Muslim
No.2004

Annisa : Tapi yang kulihat banyak wanita yang memakai jilbab
yang kelakuannya nggak enak, nggak karuan.

Istri Tetanggaku : Jilbab hanyalah kain, namun hakekat atau
arti dari jilbab itu sendiri yang harus kita pahami dan
takutlah akan siksa Neraka Jahanan di akhirat nanti.

Annisa : Apa itu hakekat jilbab ?
Istri Tetanggaku : Hakekat jilbab adalah hijab lahir batin.
Hijab mata kamu dari memandang lelaki yang bukan muhrim kamu.
Hijab lidah kamu dari berghibah (ghosib) dan kesia-siaan,
usahakan selalu berdzikir kepada Allah SWT. Hijab telinga kamu
dari mendengar perkara yang mengundang mudharat baik untuk
dirimu maupun masyarakat. Hijab hidungmu dari mencium cium
segala yang berbau busuk. Hijab tangan-tangan kamu dari berbuat
yang tidak senonoh. Hijab kaki kamu dari melangkah menuju
maksiat. Hijab pikiran kamu dari berpikir yang mengundang
syetan untuk memperdayai nafsu kamu. Hijab hati kamu dari
sesuatu selain Allah SWT, semua itu akan menjerumuskan kamu
masuk ke "NERAKA JAHANAN" yang kekal selama-lamanya, bila kamu
sudah bisa memakai jilbab yang kamu pakai akan menyinari hati
kamu, sesuai perintah Allah SWT dan ajaran Nabi Muhammad SAW,
itu rahmat dari Allah SWT yang membuka pintu hati kamu, untuk
memakai jilbab sehingga kamu sudah bisa menghayati perintah
Allah SWT seperti ibu bacakan diatas tadi itulah " hakekat
memakai jilbab."

Annisa : Ibu aku jadi jelas sekarang dari arti jilbab, mudah
mudahan aku bisa pakai jilbab, namun bagaimana aku bisa
melaksanakan semuanya.

Istri tetanggaku : Duhai Anisa bila kamu sudah bisa memakai i
jilbab itulah karunia dan rahmat yang datang dari Allah SWT
yang Maha Pemberi Rahmat, yang Maha Penyayang, yang Maha
Pengampun, bila kamu menyukuri rahmat itu kamu akan diberi
kekuatan iman untuk melaksanakan amalan amalan jilbab hingga
mencapai kesempurnaan yang diinginkan Allah SWT.

Duhai Anisa, ingatlah akan satu hari dimana seluruh manusia
akan dibangkitkan dari kuburnya. Ketika ditiup terompet yang
kedua kali, pada saat ruh ruh manusia seperti anai anai yang
bertebaran dan dikumpulkan dalam satu padang yang tiada batas,
yang tanahnya dari logam yang panas, tidak ada rumput maupun
tumbuhan.

Ketika tujuh matahari didekatkan di atas kepala kita namun
keadaan gelap gulita. Ketika seluruh Nabi ketakutan. Ketika ibu
tidak memperdulikan anaknya, anak tidak memperdulikan ibunya,
bapak tidak bisa menolong anaknya, anak tidak bisa menolong
bapaknya, sanak saudara tidak kenal satu sama lain lagi, kadang
satu sama lain bisa menjadi musuh, satu amal saleh akan lebih
berharga dari segala sesuatu yang ada dialam dunia ini.

Ketika manusia berbaris dengan barisan yang panjang dan masing
masing hanya memperdulikan nasib dirinya, dan pada saat itu ada
yang berkeringat karena rasa takut yang luar biasa hingga
menenggelamkan dirinya, dan rupa rupa bentuk manusia bermacam
macam tergantung dari amalannya, ada yang melihat ketika
hidupnya namun buta ketika dibangkitkan, ada yang berbentuk
seperti hewan, ada yang berbentuk seperti syetan, semuanya
menangis, menangis karena hari itu Allah SWT murka, belum
pernah Allah SWT murka sebelum dan sesudah hari itu, hingga
ribuan tahun manusia didiamkan Allah SWT dipadang mahsyar yang
panas membara hingga Timbangan Mizan digelar itulah hari Yaumul
Hisab.

Duhai Annisa, bila kita tidak berusaha untuk beramal saleh
dihari ini, entah dengan apa nanti kita menjawab bila kita di
sidang oleh Yang Maha Perkasa, Yang Maha Besar, Yang Maha Kuat,
Yang Maha Agung, Allah SWT. Di Yaumul Hisab nanti! Di Hari
Perhitungan nanti!! Bila sewaktu-waktu Malaikat menjemput ajal
kita, karena kapan ajal kita akan dijemput kita tidak tahu
Anisa. Kapan saja pun akan terjadi bila ajal sudah tiba.

Sampai disini aku baca diarynya karena kulihat, berhenti dan
banyak tetesan airmata yang jatuh dari pelupuk matanya,
Subhanallah, kubalik lembar berikutnya dan kulihat tulisan,
kemudian kulihat tulisan kecil di bawahnya: buta, tuli, sombong
dan bisu, wanita yang tidak pernah melihat lelaki selain
muhrimnya, wanita yang tidak pernah mau mendengar perkara yang
dapat mengundang murka Allah SWT, wanita yang tidak pernah
berbicara ghibah, ghosib dan segala sesuatu yang mengundang
dosa dan sia sia tak tahan airmata ini pun jatuh membasahi
diary. Itulah yang dapat saya baca dari diarynya, semoga Allah
SWT menerima Adikku di sisi-Nya, Amin , Subhanallah.

Penulis
Kisah ini Allahu a'lam bishshawab kebenarannya, namun yang
penting kita mengambil higmahnya dari kisah tersebut diatas,
mungkin saja itu bisa saja terjadi kepada siapa saja, bila
Allah SWT menghendaki.

Bapak-Bapak, Ibu-ibu, Saudara-Saudaraku, adik-adikku,
Anak-anakku dan khususnya para kaum hawa, yang insya Allah
dimuliakan oleh Allah SWT.

Saya mengharap kisah ini bisa menjadi iktibar, menjadi
pelajaran bagi kita , bagi putri-putri kita semua. Semoga
meresap dihati yang membacanya dan semoga Allah SWT senantiasa
memberi petunjuk, memberi Rahmat, hidayah bagi yang membaca dan
menghayatinya.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan iman kita untuk
menjalankan (memenuhi) segala perintah-Nya dan menjauhkan
segala yang dilarang-Nya, dan mendapat derajat takwa yang
tinggi, selamat didunia sampai di akhirat nanti, mendapat
pertolongan dan syafa'at di hari yaumul hisab dan mendapat
surga yang tinggi, amien.

Alhamdulillahirrabbil'alamin. Allaahu a'lam bish shawab,
billaahi taufik wal hidayah. Wassalaamu'alaikum warahmatullaahi
wabarakatuh. Sukarman.

Bila anda mau beramal saleh, tolong di forward kepada orang
lain, atau diberikan kertas ini kepada orang lain agar dibaca,
supaya menambah iman dan taqwa bagi yang membacanya, insya
Allah.

Sumber: Al Qur'an dan terjemahnya, Hadits dan dari Email yang
saya terima..

Jilbab dalam pandangan Islam

Oleh Rifki Hafizi

Sesungguhnya seorang wanita muslimah akan menemukan dalam hukum Islam perhatian yang sangat tinggi terhadap dirinya, agar dapat menjaga kesuciannya, menjadi wanita mulia dan memiliki kedudukan yang tinggi. Dan syarat-syarat yang diwajibkan pada pakaian dan perhiasannya tidak lain adalah untuk mencegah kerusakan yang timbul akibat tabarruj (berhias diri). Inipun bukan untuk mengekang kebebasannya akan tetapi sebagai pelindung baginya agar tidak tergelincir pada lumpur kehinaan atau menjadi sorotan mata.

Allah SWT berfirman:

} ياَ أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ المُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلاَبِيبِهِنَّ ذَلِكَ أدْنَى أنْ يُعْرَفْنَ فَلاَ يُؤْذَيْنَ {

“Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)

Itu karena mereka menutupi tubuh mereka untuk menghindari dan menahan diri dari perbuatan jelek (dosa), “karena itu mereka tidak diganggu”. Maka orang-orang fasik tidak akan mengganggu mereka. Dan pada firman Allah “karena itu mereka tidak diganggu” sebagai isyarat bahwa mengetahui keindahan tubuh wanita adalah suatu bentuk gangguan berupa fitnah dan kejahatan bagi mereka.

Definisi tentang Jilbab.

Arti kata jilbab ketika Al-Qur’an diturunkan adalah kain yang menutup dari atas sampai bawah, tutup kepala, selimut, kain yang di pakai lapisan yang kedua oleh wanita dan semua pakaian wanita, ini adalah beberapa arti jilbab seperti yang dikatakan Imam Alusiy dalam tafsirnya Ruuhul Ma’ani.

Imam Qurthubi dalam tafsirnya mengatakan; Jilbab berarti kain yang lebih besar ukurannya dari khimar (kerudung), sedang yang benar menurutnya jilbab adalah kain yang menutup semua badan.

Pekembangan jilbab saat ini.

Saat ini banyak kaum wanita yang menggunakan jilbab dan seakan-akan menjadi tren mode. Jilbab yang digunakan pun beraneka ragam. Mulai dari jilbab gaul sampai jilbab syar’i. Lalu bagaimanakah sebenarnya jilbab dalam pandangan Islam?

Ketika masyarakat kita mengenal kata ‘jilbab’ (dalam bahasa Indonesia) maka yang dimaksud adalah penutup kepala dan leher bagi wanita muslimah yang dipakai secara khusus dan dalam bentuk yang khusus pula.

Permasalahan yang terjadi.

mungkin kita juga pernah mendengar wacana kalau berjilbab maka harus menutup dada, lalu bagaimana kalau jilbabnya berukuran kecil dan tidak panjang ke dada dan lengan, apakah muslimah yang memakainya belum terhitung melaksanakan seruan perintah agama dalam Al-Qur’an itu sebab tidak ada bedanya antara dia dan wanita yang belum memakai jilbab sama sekali, apakah sama dengan wanita yang membuka auratnya (bagian badan yang wajib di tutup dan haram di lihat selain mahram).

Dari permasalahan diatas tampaklah jelas kalau jilbab yang dikenal oleh masyarakat indonesia dengan arti atau bentuk yang sudah berubah dari arti asli jilbab itu sendiri, dan perubahan yang demikian ini adalah bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah sebab perjalanan waktu dari masa Nabi Muhammad SAW sampai sekarang atau disebabkan jarak antar tempat dan komunitas masyarakat yang berbeda yang tentu mempunyai peradaban atau kebudayaan berpakaian yang berbeda.

Namun yang lebih penting ketika kita ingin memahami hukum memakai jilbab adalah kita harus memahami kata jilbab yang di maksudkan syara’(agama), Shalat lima kali bisa dikatakan wajib hukumnya kalau diartikan shalat menurut istilah syara’, lain halnya bila shalat diartikan atau dimaksudkan dengan berdo’a atau mengayunkan badan seperti arti shalat dari sisi etemologinya.

Allah SWT dalam Al Quran berfirman yang artinya : “Wahai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang-orang mukmin. Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih muda untuk di kenal karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah maha pengampun dan penyayang. (Al-Ahzab : 59).

Kesimpulan

Jadi kesimpulan dari penjelasan diatas jelas bahwasanya Allah SWT memerintahkan kepada seluruh wanita muslim wajib menutup auratnya seperti yang telah dijelaskan dalam surat ( Al-Ahzab : 59) dengan tujuan agar mereka mudah untuk dikenal dan mereka mendapat penghormatan yang selayaknya dan terhindar dari perbuatan keji serta fitnah.

Hukum Memakai Jilbab

Mengapa kebanyakkan penghuni neraka adalah wanita ?

Diriwayatkan dari Usamah bin Zaid, dia berkata : Rasulullah Shallallahualaihi wa salam bersabda :

“Aku berdiri di pintu surga (ternyata) kebanyakkan orang yang masuk ke dalamnya adalah orang-orang lemah, sedangkan orang-orang yang kemuliaan (yaitu : orang berharta, orang yang mempunyai kedudukan dan kebahagiaan materil) tertahan (dari masuk surga), tetapi penduduk neraka diperintahkan untuk masuk neraka. Aku berdiri di pintu neraka, ternyata kebanyakkan yang masuk ke dalamnya adalah para wanita � (Hadits ini shahih diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim)

Dan dihadits lain pun diriwayatkan dari Imran bin Hushain radhiyAllahuanhu, dari Nabi Shallallahu alaihi wa salam, beliau bersabda :

Aku melihat-lihat ke dalam surga, Aku juga melihat-lihat ke dalam neraka, maka aku melihat kebanyakkan penghuninya adalah para wanita (Hadits shahih riwayat Bukhari dan diriwayatkan juga oleh Kutubbusittah)

Sungguh. Allah telah menampakkan kepada Nabi kita Shallallahu alaihi wasalam tentang Surga dan Neraka pada malam Isra Mi’raj, ketika itu beliau melihat-lihat kedalam surga, ternyata penghuninya adalah orang-orang yang fakir. Beliau juga melihat-lihat ke dalam neraka ternyata kebanyakkan penghuninya adalah para wanita. (sekarang yang kita tanyakan apakah para wanita yang telah dijelaskan oleh beliau pada masa beliau ?)

jawabnya :
Bukankah Rasulullah Shallallahu alaihi wa salam telah bersabda :

Sebaik-baiknya masa adalah pada masaku, kemudian sesudahnya ( sahabat,
tabi’in, tabiut tabi’in ).Hadits cukup di kenal dikalangan para ahli ilmu tentang keshahihannya) Lalu siapakah yang disebutkan oleh beliau tentang para wanita. Wallahu A’lam

Kemudian apa kesalahan mereka ? apakah mereka tidak taat kepada Allah dan Rasul-Nya, ataukah mereka beryakinan bahwa agama itu harus memuaskan hawa nafsunya.

Atau mereka telah menganggap bahwa mereka telah berbuat sebaik-baiknya dalam kehidupan dunia, kalolah benar, berarti benar apa yang dikatakan oleh Allah Ta’ala :

Katakanlah: Apakah (mau) Kami beritahu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang sia-sia saja perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat usaha yang sebaik-baiknya. Mereka itulah orang-orang yang mengingkari (kufur) terhadap ayat-ayat Allah dan menemui-Nya, maka hapuslah amal pekerjaan mereka, dan Kami mengadakan suatu pertimbangan terhadap (amalan) mereka di hari kiamat.Demikianlah, balasan mereka ialah jahanam, disebabkan mereka kufur/ingkar dan karena mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan Rasul-rasul- Ku sebagai olok-olok.(Surat Al-Kahfi (18) ayat 103-106)

Ketahuilah, Wanita muslimah.

Atau apakah mereka telah mengadakan adanya pilihan lain untuk urusannya,padahal Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, tapi bagi mereka ada pilihan lain agar sesuai dengan hatinya atau ikut-ikutan dengan orang-orang disekitarnya.

Padahal Allah Ta’ala mengatakan dalam firman-Nya :

Dan tidaklah (patut) bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya ia telah tersesat, sesat yang nyata (Surat Al-Ahzab (33) ayat 36)

Dan firman-Nya :

Dan barangsaiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta (Surat Thaha (20) ayat 124)

Lalu kenapa mereka tidak ittiba kepada para wanita yang ada pada masa Rasulullah Shallallahu alaihi wa salam yang beliau tetapkan bahwa pada masa beliaulah yang terbaik.

Bukankah pada masa sekarang ini semua telah mengikuti perbuatan al yahud dan an nashara, sehasta demi sehasta lalu sejengkal demi sejengkal.

Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, bahwa beliau bersabda :
Ada dua kelompok penghuni neraka yang belum pernah aku lihat sebelumnya,yaitu kaum yang memegang cambuk seperti ekor sapi lalu mencambukkannya ke tubuh manusia. kemudian sekelompok wanita yang mengenakan pakaian namun layaknya telanjang. Condong dan berjalan melenggak-lenggok dan kepalanya bergoyang seperti punuk unta yang bergoyang. Mereka tidak akan masuk surga,bahkan tidak dapat mencium aromanya, padahal aroma surga dapat tercium dalam jarak perjalanan segini dan segitu (Hadits shahih riwayat Muslim dan lainnya)

Nabi Shallallahu alaihi wa salam telah melihat-lihat kejadian dunia yang akan datang dan berbagai peristiwa yang menakutkan, maka beliau mengetahui sesuatu yang dipakai oleh wanita, sehingga beliau menyebutkan hadits tersebut. Jadi kita tidak perlu heran dalam hal itu.

Berikut perkataan para ulama-ulama tentang hadits tersebut.

Al Hafizh Abu Al Khaththab berkata : Sabda beliau, Ada dua kelompok penghuni neraka yang belum pernah aku lihat sebelumnya maksudnya adalah kelompok dari golongan segala hal.

Ibnu Faris di dalam kitab Al Mujmal mengatakan bahwa cambuk termasuk siksaan yang sesuai dan cambuk artinya mencampur suatu bagian dengan bagian yang lain.

Sabda beliau :
Sekelompok wanita yang mengenakan pakaian namun layak telanjang maksudnya dilihat dari segi baju mereka berpakaian, sedangkan dilihat dari segi agama mereka telanjang, karena mereka terbuka dan menampakkan lekuk-lekuk bentuk tubuh mereka dan sebagian kecantikannya.

sumber : milis assunah

Kriteria Memilih Pasangan Hidup Menurut Islam bagian 2

Setelah kita mengetahui tentang tujuan menikah maka Islam juga mengajarkan kepada umatnya untuk berhati-hati dalam memilih pasangan hidup karena hidup berumah tangga tidak hanya untuk satu atau dua tahun saja, akan tetapi diniatkan untuk selama-lamanya sampai akhir hayat kita.

Muslim atau Muslimah dalam memilih calon istri atau suami tidaklah mudah tetapi membutuhkan waktu. Karena kriteria memilih harus sesuai dengan syariat Islam. Orang yang hendak menikah, hendaklah memilih pendamping hidupnya dengan cermat, hal ini dikarenakan apabila seorang Muslim atau Muslimah sudah menjatuhkan pilihan kepada pasangannya yang berarti akan menjadi bagian dalam hidupnya. Wanita yang akan menjadi istri atau ratu dalam rumah tangga dan menjadi ibu atau pendidik bagi anak-anaknya demikian pula pria menjadi suami atau pemimpin rumah tangganya dan bertanggung jawab dalam menghidupi (memberi nafkah) bagi anak istrinya. Maka dari itu, janganlah sampai menyesal terhadap pasangan hidup pilihan kita setelah berumah tangga kelak.

Lalu bagaimanakah supaya kita selamat dalam memilih pasangan hidup untuk pendamping kita selama-lamanya? Apakah kriteria-kriteria yang disyariatkan oleh Islam dalam memilih calon istri atau suami?

A. Kriteria Memilih Calon Istri

Dalam memilih calon istri, Islam telah memberikan beberapa petunjuk di antaranya :

1. Hendaknya calon istri memiliki dasar pendidikan agama dan berakhlak baik karena wanita yang mengerti agama akan mengetahui tanggung jawabnya sebagai istri dan ibu. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam :

Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, beliau bersabda : “Perempuan itu dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan karena agamanya, lalu pilihlah perempuan yang beragama niscaya kamu bahagia.” (Muttafaqun ‘Alaihi)

Dalam hadits di atas dapat kita lihat, bagaimana beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menekankan pada sisi agamanya dalam memilih istri dibanding dengan harta, keturunan, bahkan kecantikan sekalipun.

Demikian pula Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

“Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang Mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun ia menarik hatimu … .” (QS. Al Baqarah : 221)

Sehubungan dengan kriteria memilih calon istri berdasarkan akhlaknya, Allah berfirman :

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula) … .” (QS. An Nur : 26)

Seorang wanita yang memiliki ilmu agama tentulah akan berusaha dengan ilmu tersebut agar menjadi wanita yang shalihah dan taat pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Wanita yang shalihah akan dipelihara oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana firman-Nya :

“Maka wanita-wanita yang shalihah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara dirinya, oleh karena itu Allah memelihara mereka.” (QS. An Nisa’ : 34)

Sedang wanita shalihah bagi seorang laki-laki adalah sebaik-baik perhiasan dunia.

“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim)

2. Hendaklah calon istri itu penyayang dan banyak anak.

Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pernah bersabda :

Dari Anas bin Malik, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda : ” … kawinilah perempuan penyayang dan banyak anak … .” (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban)

Al Waduud berarti yang penyayang atau dapat juga berarti penuh kecintaan, dengan dia mempunyai banyak sifat kebaikan, sehingga membuat laki-laki berkeinginan untuk menikahinya.

Sedang Al Mar’atul Waluud adalah perempuan yang banyak melahirkan anak. Dalam memilih wanita yang banyak melahirkan anak ada dua hal yang perlu diketahui :

a. Kesehatan fisik dan penyakit-penyakit yang menghalangi dari kehamilan. Untuk mengetahui hal itu dapat meminta bantuan kepada para spesialis. Oleh karena itu seorang wanita yang mempunyai kesehatan yang baik dan fisik yang kuat biasanya mampu melahirkan banyak anak, disamping dapat memikul beban rumah tangga juga dapat menunaikan kewajiban mendidik anak serta menjalankan tugas sebagai istri secara sempurna.

b. Melihat keadaan ibunya dan saudara-saudara perempuan yang telah menikah sekiranya mereka itu termasuk wanita-wanita yang banyak melahirkan anak maka biasanya wanita itu pun akan seperti itu.

3. Hendaknya memilih calon istri yang masih gadis terutama bagi pemuda yang belum pernah nikah.

Hal ini dimaksudkan untuk mencapai hikmah secara sempurna dan manfaat yang agung, di antara manfaat tersebut adalah memelihara keluarga dari hal-hal yang akan menyusahkan kehidupannya, menjerumuskan ke dalam berbagai perselisihan, dan menyebarkan polusi kesulitan dan permusuhan. Pada waktu yang sama akan mengeratkan tali cinta kasih suami istri. Sebab gadis itu akan memberikan sepenuh kehalusan dan kelembutannya kepada lelaki yang pertama kali melindungi, menemui, dan mengenalinya. Lain halnya dengan janda, kadangkala dari suami yang kedua ia tidak mendapatkan kelembutan hati yang sesungguhnya karena adanya perbedaan yang besar antara akhlak suami yang pertama dan suami yang kedua. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menjelaskan sebagian hikmah menikahi seorang gadis :

Dari Jabir, dia berkata, saya telah menikah maka kemudian saya mendatangi Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dan bersabda beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam : “Apakah kamu sudah menikah ?” Jabir berkata, ya sudah. Bersabda Rasulullah : “Perawan atau janda?” Maka saya menjawab, janda. Rasulullah bersabda : “Maka mengapa kamu tidak menikahi gadis perawan, kamu bisa bermain dengannya dan dia bisa bermain denganmu.”

4. Mengutamakan orang jauh (dari kekerabatan) dalam perkawinan.

Hal ini dimaksudkan untuk keselamatan fisik anak keturunan dari penyakit-penyakit yang menular atau cacat secara hereditas.

Sehingga anak tidak tumbuh besar dalam keadaan lemah atau mewarisi cacat kedua orang tuanya dan penyakit-penyakit nenek moyangnya.

Di samping itu juga untuk memperluas pertalian kekeluargaan dan mempererat ikatan-ikatan sosial.

B. Kriteria Memilih Calon Suami

1. Islam.

Ini adalah kriteria yang sangat penting bagi seorang Muslimah dalam memilih calon suami sebab dengan Islamlah satu-satunya jalan yang menjadikan kita selamat dunia dan akhirat kelak.

Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :

“ … dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita Mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang Mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke Surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.” (QS. Al Baqarah : 221)

2. Berilmu dan Baik Akhlaknya.

Masa depan kehidupan suami-istri erat kaitannya dengan memilih suami, maka Islam memberi anjuran agar memilih akhlak yang baik, shalih, dan taat beragama.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :

“Apabila kamu sekalian didatangi oleh seseorang yang Dien dan akhlaknya kamu ridhai maka kawinkanlah ia. Jika kamu sekalian tidak melaksanakannya maka akan terjadi fitnah di muka bumi ini dan tersebarlah kerusakan.” (HR. At Tirmidzi)

Islam memiliki pertimbangan dan ukuran tersendiri dengan meletakkannya pada dasar takwa dan akhlak serta tidak menjadikan kemiskinan sebagai celaan dan tidak menjadikan kekayaan sebagai pujian. Sebagaimana firman Allah Ta’ala :

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan orang-orang yang layak (nikah) dan hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nur : 32)

Laki-laki yang memilki keistimewaan adalah laki-laki yang mempunyai ketakwaan dan keshalihan akhlak. Dia mengetahui hukum-hukum Allah tentang bagaimana memperlakukan istri, berbuat baik kepadanya, dan menjaga kehormatan dirinya serta agamanya, sehingga dengan demikian ia akan dapat menjalankan kewajibannya secara sempurna di dalam membina keluarga dan menjalankan kewajiban-kewajibannya sebagai suami, mendidik anak-anak, menegakkan kemuliaan, dan menjamin kebutuhan-kebutuhan rumah tangga dengan tenaga dan nafkah.

Jika dia merasa ada kekurangan pada diri si istri yang dia tidak sukai, maka dia segera mengingat sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yaitu :

Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu berkata, bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam : “Jangan membenci seorang Mukmin (laki-laki) pada Mukminat (perempuan) jika ia tidak suka suatu kelakuannya pasti ada juga kelakuan lainnya yang ia sukai.” (HR. Muslim)

Sehubungan dengan memilih calon suami untuk anak perempuan berdasarkan ketakwaannya, Al Hasan bin Ali rahimahullah pernah berkata pada seorang laki-laki :

“Kawinkanlah puterimu dengan laki-laki yang bertakwa sebab jika laki-laki itu mencintainya maka dia akan memuliakannya, dan jika tidak menyukainya maka dia tidak akan mendzaliminya.”

Untuk dapat mengetahui agama dan akhlak calon suami, salah satunya mengamati kehidupan si calon suami sehari-hari dengan cara bertanya kepada orang-orang dekatnya, misalnya tetangga, sahabat, atau saudara dekatnya.

Demikianlah ajaran Islam dalam memilih calon pasangan hidup. Betapa sempurnanya Islam dalam menuntun umat disetiap langkah amalannya dengan tuntunan yang baik agar selamat dalam kehidupan dunia dan akhiratnya. Wallahu A’lam Bis Shawab.

~ oleh Gugun di/pada Maret 18, 2009.

Ditulis dalam B4 Married
Tag: belahan jiwa, ingin menikah, jodoh, kriteria istri, Kriteria Memilih Pasangan Hidup Menurut Islam, kriteria suami, pasangan hidup

Kriteria Memilih Pasangan Hidup Menurut Islam

Kritertia Memilih Pasangan Hidup Menurut Islam

Setelah kita mengetahui tentang tujuan menikah maka Islam juga mengajarkan kepada umatnya untuk berhati-hati dalam memilih pasangan hidup karena hidup berumah tangga tidak hanya untuk satu atau dua tahun saja, akan tetapi diniatkan untuk selama-lamanya sampai akhir hayat kita.

Muslim atau Muslimah dalam memilih calon istri atau suami tidaklah mudah tetapi membutuhkan waktu. Karena kriteria memilih harus sesuai dengan syariat Islam. Orang yang hendak menikah, hendaklah memilih pendamping hidupnya dengan cermat, hal ini dikarenakan apabila seorang Muslim atau Muslimah sudah menjatuhkan pilihan kepada pasangannya yang berarti akan menjadi bagian dalam hidupnya. Wanita yang akan menjadi istri atau ratu dalam rumah tangga dan menjadi ibu atau pendidik bagi anak-anaknya demikian pula pria menjadi suami atau pemimpin rumah tangganya dan bertanggung jawab dalam menghidupi (memberi nafkah) bagi anak istrinya. Maka dari itu, janganlah sampai menyesal terhadap pasangan hidup pilihan kita setelah berumah tangga kelak.

Lalu bagaimanakah supaya kita selamat dalam memilih pasangan hidup untuk pendamping kita selama-lamanya? Apakah kriteria-kriteria yang disyariatkan oleh Islam dalam memilih calon istri atau suami?

A. Kriteria Memilih Calon Istri

Dalam memilih calon istri, Islam telah memberikan beberapa petunjuk di antaranya :

1. Hendaknya calon istri memiliki dasar pendidikan agama dan berakhlak baik karena wanita yang mengerti agama akan mengetahui tanggung jawabnya sebagai istri dan ibu. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam :

Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, beliau bersabda : “Perempuan itu dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan karena agamanya, lalu pilihlah perempuan yang beragama niscaya kamu bahagia.” (Muttafaqun ‘Alaihi)

Dalam hadits di atas dapat kita lihat, bagaimana beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menekankan pada sisi agamanya dalam memilih istri dibanding dengan harta, keturunan, bahkan kecantikan sekalipun.

Demikian pula Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

“Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang Mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun ia menarik hatimu … .” (QS. Al Baqarah : 221)

Sehubungan dengan kriteria memilih calon istri berdasarkan akhlaknya, Allah berfirman :

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula) … .” (QS. An Nur : 26)

Seorang wanita yang memiliki ilmu agama tentulah akan berusaha dengan ilmu tersebut agar menjadi wanita yang shalihah dan taat pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Wanita yang shalihah akan dipelihara oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana firman-Nya :

“Maka wanita-wanita yang shalihah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara dirinya, oleh karena itu Allah memelihara mereka.” (QS. An Nisa’ : 34)

Sedang wanita shalihah bagi seorang laki-laki adalah sebaik-baik perhiasan dunia.

“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim)

2. Hendaklah calon istri itu penyayang dan banyak anak.

Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pernah bersabda :

Dari Anas bin Malik, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda : ” … kawinilah perempuan penyayang dan banyak anak … .” (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban)

Al Waduud berarti yang penyayang atau dapat juga berarti penuh kecintaan, dengan dia mempunyai banyak sifat kebaikan, sehingga membuat laki-laki berkeinginan untuk menikahinya.

Sedang Al Mar’atul Waluud adalah perempuan yang banyak melahirkan anak. Dalam memilih wanita yang banyak melahirkan anak ada dua hal yang perlu diketahui :

a. Kesehatan fisik dan penyakit-penyakit yang menghalangi dari kehamilan. Untuk mengetahui hal itu dapat meminta bantuan kepada para spesialis. Oleh karena itu seorang wanita yang mempunyai kesehatan yang baik dan fisik yang kuat biasanya mampu melahirkan banyak anak, disamping dapat memikul beban rumah tangga juga dapat menunaikan kewajiban mendidik anak serta menjalankan tugas sebagai istri secara sempurna.

b. Melihat keadaan ibunya dan saudara-saudara perempuan yang telah menikah sekiranya mereka itu termasuk wanita-wanita yang banyak melahirkan anak maka biasanya wanita itu pun akan seperti itu.

3. Hendaknya memilih calon istri yang masih gadis terutama bagi pemuda yang belum pernah nikah.

Hal ini dimaksudkan untuk mencapai hikmah secara sempurna dan manfaat yang agung, di antara manfaat tersebut adalah memelihara keluarga dari hal-hal yang akan menyusahkan kehidupannya, menjerumuskan ke dalam berbagai perselisihan, dan menyebarkan polusi kesulitan dan permusuhan. Pada waktu yang sama akan mengeratkan tali cinta kasih suami istri. Sebab gadis itu akan memberikan sepenuh kehalusan dan kelembutannya kepada lelaki yang pertama kali melindungi, menemui, dan mengenalinya. Lain halnya dengan janda, kadangkala dari suami yang kedua ia tidak mendapatkan kelembutan hati yang sesungguhnya karena adanya perbedaan yang besar antara akhlak suami yang pertama dan suami yang kedua. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menjelaskan sebagian hikmah menikahi seorang gadis :

Dari Jabir, dia berkata, saya telah menikah maka kemudian saya mendatangi Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dan bersabda beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam : “Apakah kamu sudah menikah ?” Jabir berkata, ya sudah. Bersabda Rasulullah : “Perawan atau janda?” Maka saya menjawab, janda. Rasulullah bersabda : “Maka mengapa kamu tidak menikahi gadis perawan, kamu bisa bermain dengannya dan dia bisa bermain denganmu.”

4. Mengutamakan orang jauh (dari kekerabatan) dalam perkawinan.

Hal ini dimaksudkan untuk keselamatan fisik anak keturunan dari penyakit-penyakit yang menular atau cacat secara hereditas.

Sehingga anak tidak tumbuh besar dalam keadaan lemah atau mewarisi cacat kedua orang tuanya dan penyakit-penyakit nenek moyangnya.

Di samping itu juga untuk memperluas pertalian kekeluargaan dan mempererat ikatan-ikatan sosial.

B. Kriteria Memilih Calon Suami

1. Islam.

Ini adalah kriteria yang sangat penting bagi seorang Muslimah dalam memilih calon suami sebab dengan Islamlah satu-satunya jalan yang menjadikan kita selamat dunia dan akhirat kelak.

Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :

“ … dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita Mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang Mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke Surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.” (QS. Al Baqarah : 221)

2. Berilmu dan Baik Akhlaknya.

Masa depan kehidupan suami-istri erat kaitannya dengan memilih suami, maka Islam memberi anjuran agar memilih akhlak yang baik, shalih, dan taat beragama.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :

“Apabila kamu sekalian didatangi oleh seseorang yang Dien dan akhlaknya kamu ridhai maka kawinkanlah ia. Jika kamu sekalian tidak melaksanakannya maka akan terjadi fitnah di muka bumi ini dan tersebarlah kerusakan.” (HR. At Tirmidzi)

Islam memiliki pertimbangan dan ukuran tersendiri dengan meletakkannya pada dasar takwa dan akhlak serta tidak menjadikan kemiskinan sebagai celaan dan tidak menjadikan kekayaan sebagai pujian. Sebagaimana firman Allah Ta’ala :

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan orang-orang yang layak (nikah) dan hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nur : 32)

Laki-laki yang memilki keistimewaan adalah laki-laki yang mempunyai ketakwaan dan keshalihan akhlak. Dia mengetahui hukum-hukum Allah tentang bagaimana memperlakukan istri, berbuat baik kepadanya, dan menjaga kehormatan dirinya serta agamanya, sehingga dengan demikian ia akan dapat menjalankan kewajibannya secara sempurna di dalam membina keluarga dan menjalankan kewajiban-kewajibannya sebagai suami, mendidik anak-anak, menegakkan kemuliaan, dan menjamin kebutuhan-kebutuhan rumah tangga dengan tenaga dan nafkah.

Jika dia merasa ada kekurangan pada diri si istri yang dia tidak sukai, maka dia segera mengingat sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yaitu :

Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu berkata, bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam : “Jangan membenci seorang Mukmin (laki-laki) pada Mukminat (perempuan) jika ia tidak suka suatu kelakuannya pasti ada juga kelakuan lainnya yang ia sukai.” (HR. Muslim)

Sehubungan dengan memilih calon suami untuk anak perempuan berdasarkan ketakwaannya, Al Hasan bin Ali rahimahullah pernah berkata pada seorang laki-laki :

“Kawinkanlah puterimu dengan laki-laki yang bertakwa sebab jika laki-laki itu mencintainya maka dia akan memuliakannya, dan jika tidak menyukainya maka dia tidak akan mendzaliminya.”

Untuk dapat mengetahui agama dan akhlak calon suami, salah satunya mengamati kehidupan si calon suami sehari-hari dengan cara bertanya kepada orang-orang dekatnya, misalnya tetangga, sahabat, atau saudara dekatnya.

Demikianlah ajaran Islam dalam memilih calon pasangan hidup. Betapa sempurnanya Islam dalam menuntun umat disetiap langkah amalannya dengan tuntunan yang baik agar selamat dalam kehidupan dunia dan akhiratnya. Wallahu A’lam Bis Shawab.

6 pertanyaan imam Ghazali

1. Apakah yang paling dekat dengan kita?

Yang terdekat dalam hal ini adalah sesuatu yang bukan khaliq ye, jadi jangan dibilang Allah jawabannya, emang iya sih Allah -,- tapi bukan itu yang dimaksudkan dalem pertanyaan ini. Dulu, para murid menjawab : orangtua, guru, teman, dan kerabat. tapi apa jawabannya? Kematian.

Kematian pasti dirasakan oleh setiap yang bernyawa, seperti dalem satu ayat dalem Al-Qur’an yang gua lupa surat apa -__- kullu nafsin za iqotul maut, setiap yang bernyawa pasti merasakan kematian. atau surat ar-rahman ayat 26, kullu man alaiha faan, sesungguhnya semua hal akan binasa, itulah intinya. Jadi kita gak terlepas dari yang namanya maut, malaikat izrail selalu bertengger dekat dengan kita. Yaah, kita tau kalo kita lemah. kita gak elak dari kematian, dan kita sangat amat dekat dengan kematian tersebut. Bahkan seorang rasulpun gak luput dari kematian, nah tapi bukan berarti kematian yang dekat itu adalah akhir dari kehidupan kita. bisa dibilang, kematian adalah pintu masuk menuju panggung kehidupan kita yang sebenarnya.

2. Apakah yang paling jauh dengan kita?

Para murid menjawab, negeri cina, langit, bulan dan bintang. Imam ghazali berkata bahwa itu semua benar, tapi jawaban yang terbaik adalah Masa Lalu. Kenapa masa lalu disebut terjauh? pak zahrudin pernah bilang dalem sebuah kultum, 1 detik yang lalu adalah sejarah yang paling jauh. walaupun keliatannya deket dengan 1 detik yang lalu, kita gak mungkin bisa ngulang lagi apa yang terjadi dengan bener bener persis dengan keadaan 1 detik yang lalu.

Kyk di kungfu panda :3 salah satu kalimat di sana adalah, yesterday is history. nah hari kemarin pun adalah sejarah, dan masa lalu itulah yang sangat jauh dari kita. Seperti yang tertulis dalam Al-Asr, sesungguhnya manusia dalam kerugian, kecuali orang yang beramal soleh dan bersabar, yaah itulah intinya. jadi orang yang beruntung adalah orang yang memanfaatkan waktunya dengan baik untuk beramal soleh. seperti yang biasa kita denger, orang yang beruntung adalah orang yang hari ininya lebih baik dari hari kemarin :) jadi hari kemarin, masa lalu, harus kita jadikan patokan untuk hidup lebih baik di masa depan :)

3. Apa yang paling besar di dunia ini?

Yaa, murid menjawab, gunung, bumi, matahari. tapi sekali lagi, jawabannya bukan itu :p jawabannya adalah Hawa nafsu. Kenapa hawa nafsu yang sifatnya abstrak bisa disebut yang terbesar? hawa nafsu memegang kendali penting dalem kehidupan kita, kalo kita terlalu dikendalikan dan jadi budak hawa nafsu, entah gimana jadinya kita. hawa nafsulah yang menyebabkan nabi adam terusir dari surga, tapi bukan berarti hawa nafsu tidak kita perlukan. Yang terpenting bagi kita bukanlah melenyapkan hawa nafsu, melainkan mengendalikan hawa nafsu tersebut.

4. Apa yang paling berat di dunia ini?

Murid murid ada yang menjawab gajah, sapi, ibim -,- err serius serius, ada yang jawab besi, baja, gunung, dan bumi. tapi sekali lagi jawabannya kurang tepat, jawaban terbaik adalah menjaga amanah. Duluuuu banget, Allah menitipkan amanah kekhalifahan kepada langit, tapi langit menolak. terus ke bumi, bumi juga menolak. lalu ke gunung, gunung pun menolak, sampai akhirnya Allah tawarkan amanah kekhalifahan kepada manusia, dan manusia menerima amanah itu. Dan sekarang kitapun adalah mukallaf, kita terbebani dengan hukum agama karena leluhur kita menerima amanah untuk menjadi khalifah di muka bumi. Nah sekarang apa yang kita rasain? berat kan harus hidup dengan segala aturan agama dan keyakinan? itulah salah satu alesan kenapa menjaga amanah adalah hal terberat di dunia ini.

5. Apa yang paling ringan di dunia ini?

Yak langsung, para murid menjawab kapas, ada yang bulu, ada yang inai inai. Tapi yaa jawabannya gak pas lagi -,- jawaban terbaik menurut imam ghazali adalah Meninggalkan shalat. Yaaak ngakuu! pasti lu pernah ninggalin solat, gua juga pernah kok -,- dan gimana rasanya? gampang kan? ninggalin sholat emang gampaang banget, dan ngelaksanainnya emang sangat amat malesin. tapi asal kita tau tentang hakikat penciptaan dan faedah di balik sholat, pasti kita bisa ngelaksanain sholat dengan baik.

6. Apa yang paling tajam di dunia ini?

Pisau? pedang? cutter -,-? jawaban terbaik adalah lidah. kenapa lidah? karena dengan lidah kita bisa menyiksa orang lebih dari pedang. dengan pedang kita bisa membunuh orang, dengan lidah kita bisa “membunuh” orang. dengan lidah kita menggunjing, menggibah, bahkan kita bisa memfitnah yang katanya lebih kejam dari pembunuhan. Dengan lidah bisa terjadi perang, yang berarti bakal terjadi pembunuhan banyak orang. gak percaya? coba telaah sejarah arab! orang orang arab itu berkepala panas, cepet marah, dan hobi berantem, nah, gak jarang ada perang yang dimulai cuma garagara perselisihan ucapan. Nah, kalo pedang bisa membunuh 1 orang, yang artinya menyebabkan kematian 1 orang. tapi dengan lidah, kita bisa memulai perang, yang artinya menyebabkan kematian banyak orang. Nah apalagi seorang yang dapat menjaga lidahnya termasuk 1 dari 4 golongan yang dirindukan oleh surga :)

Mungkin segini aja postingannya, maap kalo makin lama makin gak jelas :p Syukran Jaziila, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh wamaghfiratu waridwanu :)

7 golongan manusia arsy

Assalamualaikum :) karena gua bosen nungguin buka *masihlama* jadi gua pengen nulis lagi tentang, err, sekarang tentang 7 golongan manusia arsy. Eh, tapi jangan karena judulnya manusia arsy, jadi langsung mikir kalo ini tentang manusia yang tinggal di arsy -__- tapi ini tentang 7 golongan manusia yang mendapat perlindungan Allah saat hari kiamat kelak. Kenapa manusia arsy? karena konon, 7 golongan manusia ini akan dilindungi oleh arsy Allah saat hari kiamat yang panasnya luar biasa.

“Ada tujuh golongan orang yang akan diberi naungan oleh Allah dalam naungan-Nya, pada hari tiada naungan melainkan naungan-Nya (yakni pada hari kiamat), yaitu: imam/pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah Azza wa jalla, seseorang yang hatinya bergantung kepada mesjid (selalu melakukan shalat jama’ah di dalamnya), dua orang yang saling cinta-mencintai kerana Allah, keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah, seseorang Ielaki yang diajak (berzina) oleh wanita cantik dan berkedudukan, tapi ia berkata: “Sesungguhnya saya ini takut kepada Allah,”, seseorang yang bersedekah kemudian merahasiakannya, sehingga tangan kanannya tidak tahu apa yang dikeluarkan tangan kirinya dan seseorang yang ingat kepada Allah di dalam keadaan sepi lalu meneteskan airmata dari kedua matanya.” [Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari (No.620, 1334, 5998, 6308), Muslim (No.1712), Tirmidzi (No.2313), dan juga dikeluarkan oleh Imam An-Nasa’i, Ahmad, dan Malik. Lihat juga di Riadushalihin No.374]

Nah, sekarang gua pengen coba bahas satu satu :)

1. Imam yang adil

Yaah, udah jelas apa itu definisi adil. Adil itu berasal dari bahasa arab, adl. Yang artinya menyamaratakan dan tidak berat sebelah. Imam, atau pemimpin yang adil berarti pemimpin yang gak sewenang wenang. Misal ada seorang lurah, nah kalo dikasih tanggungjawab buat BLT, dia ngasih ke orang yang bener bener perlu, bukan ditilep buat keluarganya -__- nah itulah seorang imam adil, seorang pemimpin adil yang niscaya akan dilindungi oleh Allah SWT. Dalem sholat juga bisa keliatan apakah seorang imam sholat adil atau enggak. Nah ini dari pengalaman gua sendiri, pernah pas sholat jamaah, imam sholatnya (murid) lamaaaaaaa banget sujud dan rukunya, juga gerakan lainnya *serius lama, emang lama banget* nahtuh ternyata tapi dia kalo sholat sendiri *sholat ba’diyah waktu itu* luar biasa cepet (-_-’) dan ternyata dia gak adil antara sholat jamaah dan sholat sendiri. Imam yang adil harusnya kecepatan antara sholat sendiri dan sholat jamaah tuh lama, malah setau gua ada hadits yang memerintahkan seorang imam untuk memperpendek ayat kalo dia biasa baca surat *abis al-fatihah* yang panjang :)

2. Pemuda yang tumbuh dengan ibadahnya

Nah golongan yang ini kalo jaman sekarang mungkin dikit banget ya. Pemuda yang tumbuh dengan ibadahnya berarti dia itu rajin banget beribadah dan rutin dia laksanain, makanya dia tumbuh besar bersama dengan ibadahnya. nah, kalo kita liat secara makna, ibadah artinya:
# perbuatan atau penyataan bakti terhadap Allah yang didasari oleh peraturan agama.
# segala usaha lahir dan batin yang sesuai perintah agama yang harus dituruti pemeluknya.
# upacara yang berhubungan dengan agama.

Nah tuh, perbuatan bakti terhadap Allah yang didasari peraturan agama juga termasuk ibadah loh, jadi jangan mikir ibadah itu cuma sholat puasa haji. Kita berusaha mendekatkan diri kepada Allah pun termasuk ibadah. Kita menjauhkan diri dari hal hal keji juga ibadah. Nih, ibadah itu kan dibagi dua, ibadah mahdhah dan ibadah ghairu mahdhah. Ibadah ghairu mahdhah gak dijelasin gimana pelaksanaannya, jadi kita sendiri yang berbuah baik dengan dasar keimanan, itulah ibadah. Dan apabila kita tumbuh bersama ibadah kita itu, niscaya kita akan tergolong manusia arsy, amin ya rabbal alamin.

3. Seorang yang hatinya terikat dengan masjid

Seorang yang hatinya terikat dengan masjid, berarti dia adalah seorang pencinta masjid :) nah biasanya orang yang tergolong seperti ini adalah kaum opa, kaum kakek kita. Loh kenapa gitu? bisa diliat di postingan gua tentang tarawih pertama. Mayoritas jamaah sholat di mesjid adalah kakek kakek, gak percaya? cek aja sendiri, tapi jangan pas bulan puasa. Nah sekalian di sini, gua pengen bahas tentang manfaat sholat jamaah di masjid. Yaah, mungkin belom bisa dibahas semuanya karena keterbatasan tempat *padahal males* tapi bakal gua bahas beberapa yang penting :) Hm, ketika seseorang pergi ke masjid dan dia berwudhu dari rumah, maka tiap langkahnya bakal diitung satu kebaikan, diangkat satu derajatnya, dan dihapuskan satu dosanya. Terus ketika dia menunggu iqamah dikumandangkan, dan dia berzikir kepada Allah, maka para malaikat akan berdoa agar dosadosanya diampuni. Nah tuh, gua cuma sebutin dua deh, tapi bener bener luar biasa kan manfaat sholat jamaah?

4. Tangan kanan bersedekah, tangan kiri tidak tahu

Tentang ini, sepertinya hampir semua orang ngerti maknanya, berarti dia adalah seorang yang beramal diem diem. Gak amal karena riya. Gak amal karena pengen dibilang dermawan sama orang orang sekitarnya. Sebenernya gampang banget ngelaksanain yang ini, apalagi kalo lu anak sma alpus 1 yang tiap hari senen rabu dan jum’atnya dapet kotak amal dari KPI *promosi* ngek tapi serius loh haha seorang yang beramal tanpa pamrih, dengan ikhlas, dan diem diem. Insya Allah dia bakal dapet syafaat dari Allah kelak.

5. Seorang yang menangis ketika mengingat Allah dalam kesendirian

Nih, yang paling ngalamin ini adalah para Muslim yang tahajjud. Mungkin ada yang pernah mengalami sendiri, kalo pas jam 2 atau jam 3 pagi, lu sholat di kamar matiin lampu dan nyalain kipas angin *sayagakpakeAC* pasti berasa deket banget sama Allah. Entah kenapa saat tahajud itu bisa bikin kita senantiasa inget dosa kita dan pasti kita bakal mohon ampun ke Allah. Nah, waktu tahajud inilah yang bisa lu manfaatin untuk ngedapetin naungan Allah di hari kiamat kelak. Jadi sholatlah sepertiga malem terakhir, ingatlah Allah, dan menangislah :) ingetlah kalo setetes air mata dapat memadamkan lautan api neraka

6. Seorang yang digoda olah wanita yang berkedudukan dan kaya, tapi ditolaknya

Dari apa yang pernah gua baca. Tipe lelaki begini bakal ngerasa terlilit -,- dia bakal dapet dua pilihan, berzina dengan wanita cantik kaya berkedudukan tapi masuk neraka, atau menahan hawa nafsu dan gak masuk neraka. Nah, awalnya dia udah nafsu, tapi ketakutannya kepada azab Allah melebihi hawa nafsunya. Sehingga dia bakal menolak ajakan zina itu. Nah kenapa golongan begini dilindungi Allah? karena kita pasti tau, susah banget buat ngelawan hawa nafsu. Bahkan Rasulullah pernah bilang kalo perang badar hanyalah perang kecil, dan perang terbesar adalah perang melawan hawa nafsu.

7. Dua orang yang mencintai karena Allah

Tepatnya adalah, dua orang yang mencintai karena Allah, dan berpisahpun karena Allah. Golongan yang ini berarti dua orang *iyalah* sekarang kebanyakan apabila seorang pria mencintai seorang wanita, ataupun sebaliknya, biasanya didasari nafsu, atau paling enggak, cuma cinta seorang manusia. Bukan cinta karena Allah. Yaah, sebenernya gua juga susah bahas yang ini karena gua juga masih bingung apa maksudnya -_- tapi yang pasti, dua orang yang mencintai karena Allah gak mungkin melanggar apa yang dilarang oleh Allah, dan itulah alesan kenapa mereka dilindungi dengan arsy Allah saat kiamat kelak.

Yak, akhirnya beres juga tentang ketujuh golongan manusia arsy ini. Semoga kita bisa tergolong salahsatunya sehingga mendapat pertolongan Allah, amin ya rabbal alamin :) syukran lakum, wassalamualaikum :)

4 golongan dirindukan Surga

1. Pembaca Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah firman Allah, yaa pasti kita semua taulah apa itu al-Qur’an, tapi karena mungkin ada yang gak tau. bakal gua bahas dikit. Al-Qur’an itu kitab suci umat Islam, terdiri dari kumpulan surat dan ayat dalam bahasa arab, terdiri dari 6236 ayat *ada yang bilang 6666, tapi kyknya bukan deh -,-* nah, isi Al-Qur’an adalah tentang tauhid, syariat, ibadah, hukum Islam, sosial kemasyarakatan, dan tentang alam dunia dan akhirat. Nah, pembaca Al-Qur’an dapet pahala dari Allah, nah ternyata ada manfaat lain dari membaca Al-Qur’an, para pembaca qur’an termasuk golongan yang dirindukan oleh surga. Baca Al-Qur’an emang susah susah gampang, yang gua maksud “baca qur’an” bukan ngebaca qur’an secara harfiah, bukan baca huruf perhurufnya, tapi yang gua maksud adalah konsisten baca Al-Qur’an.

sejujurnya gua sendiri juga belom bisa baca Al-Qur’an secara rutin, yaa kalo mau jujur sebenernya gua males baca ayatnya *jangan ditiru* tapi gua cukup semangat kalo baca arti dan tafsir ayat. yaah, emang sangat susah untuk mulai rutin baca, tapi kalo udah biasa pasti gampang deh yakin :) gua punya temen yang pas bulan puasa ini aja udah entah berapa juz, nah kalo dia bisa berarti sebenernya kita juga bisa. nah, mulai sekarang, ayo coba baca qur’an lebih baik :)

ohiya lupa :p selain baca, err, kita juga harus ngelanjutin. karena gak cukup cuma baca Al-Qur’an tanpa baca arti, sama kyk kita dengerin pelajaran tapi gak ngerti isi pelajaran itu :p nah jadi, setelah baca Al-Qur’an, kita juga perlu baca arti dari Al-Qur’an, terus kita pahami dengan baik konsepnya, maknanya, dan kesimpulannya, setelah itu kita aplikasikan ajaran Qur’an itu dalem kehidupan kita sehari hari. Lebih baik lagi kalo kita bisa hafalin ayat dan bisa mengajarkan ayat tersebut ke orang lain. Yaah, dalem postingan di kaskus yang gua tulis *promosi* ada beberapa keutamaan bagi orang yang bisa menghafalkan ayat Al-Qur’an, atau sebutan laennya hafidz qur’an. disebut hafidz karena para penghafal qur’an ini menjaga kemurnian qur’an selamanya. Nah, salah satu manfaatnya adalah kita bisa menyelamatkan 10 orang keluarga kita yang udah dipastikan masuk neraka. nah tapi masalahnya, hal ini kontradiktif dengan hadits, atau ayat *lupa* yang bilang kalo gak ada yang bisa ngasih syafaat di hari kiamat, kecuali Rasulullah Muhammad SAW kepada umatnya dan Allah sendiri dengan naungan arsyNya. Yaah, tapi karena gua juga belom terlalu ngerti jadi gak bahas lebih lanjut di sini :p entar bakal gua cari sumber yang lebih baik :)

Dan tentang pengajaran Al-Qur’an, kita tau ada 3 amalan yang tetap berjalan, meskipun amalan lainnya terputus karena seorang telah wafat. Dan salah satu dari amalan itu adalah ilmu yang bermanfaat. Nah, mengajarkan Al-Qur’an berarti kita udah melaksanakan amalan “ilmu yang bermanfaat”. ohiye, ngajarin Al-Qur’an gak berarti kita harus jadi guru agama kyk pak bahron atau guru Al-Qur’an kyk bu ami =__= dengan sedikit ngasih tau ke temen tentang ayat yang kita tau, atau mengingatkan orang maksiat kalo dia salah dengan bersumber dari Qur’an, atau ngasih kultum di mushola, atau err, berdakwah kecilkecilan pun insya Allah bisa diitung mengajarkan Al-Qur’an, karena yang penting kan niatnya :)

2. Penjaga Lisan

Tentang ini, sebenernya gua udah pernah posting di blog lama di blogspot yang udah dikosongin, tapi tapi tapi yaaa gua pengen bahas lagi sedikit :) tentang menjaga lisan, yaa kita semua tau kalo menjaga lisan emang susah banget. lidah kan termasuk salah satu dari 5 yang ter.., nah kalo gak salah lidah itu adalah jawaban dari “apakah yang tertajam” awalnya ada yang jawab pedang untuk pertanyaan itu, ada yang jawab pisau, tapi jawabannya adalah lidah :p kenapa lidah dibilang tajem? nyeh iye, jangan diartiin secara harfiah lidah itu tajem dan bisa motonmotong ya -___- tapitapi, lidah itu tajem secara makna, lidah bisa lebih menyakitkan dari pedang, itu kata orang. Lidah bisa memfitnah, yang katanya fitnah lebih kejam dari pembunuhan (walaupun fitnah dalem QS2 bukan fitnah beginian) Lidah juga bisa berbohong, lidah bisa menggunjing, lidah bisa bergibah *sama aja sama gunjing -_-*, yaah pokoknya lidah itu bisa membuat kita terjerumus dalem neraka. Makanya orang yang ngejaga lidahnya adalah orang yang dirindukan surga.

Sekarang ini, penjaga lisan udah makin jarang. sering banget kita denger anak anak *gakcuma anakanak sih, yaa dari berbagai usia lah* ngomong NKMJ -,- atau si gukguk, atau si ngokngok -_- ituloh yang biasa jadi celengan warna pink >_< nah lanjut, ngejaga lisan emang susaaaah banget, karena gua juga tau rasanya, apalagi kalo lagi marah :3 yaah tapi itulah yang harus kita jaga, pasti ada konsekuensi dari apa yang kita lakuin, kalo kita sembarangan ngomong dengan kasarnya, maka kita termasuk golongan yang dirindukan neraka :3 naudzubillah T-T yaa jadi mendingan kita ngomong baik baik dan jadi golongan yang dirindukan surga, lagian sebenernya gak ada manfaatnya kok kalo kita ngomong macemmacem, yang ada malah dipoint di sekolah dan bakal dikirim ke BK :p dan inget, malaikat atid bakal catet apapun yang keluar dari mulut kita :p 3. Pemberi Makan Pemberi makan di sini adalah orang yang ngasih makan ke orang lain. yaah, tepatnya lagi orang yang ngasih makan ke orang lain yang lagi kelaperan. nah, kenapa seorang pemberi makan bisa termasuk golongan yang dirindukan surga? yaah gampangnya gini, bayangin diri kita sendiri lagi kelaperan dengan amat sangat, bayanginlah kita gak punya apa apa untuk dimakan, kita juga gak punya uang buat beli makanan, kita juga gak punya barang buat barter sama makanan -,-, atau kalo gak kebayang, bayanginlah uang kita gak cukup buat beli makan karena lagi inflasi -,- nah terus tautau ada orang yang ngasih makanan ke kita. di saat kita luar biasa lapernya tautau ada seorang utusan surga -,- ngek seorang yang ngasih makanan ke kita, apa yang bakal kita rasain? kita pasti bakal berterima kasih atas ke dermawanan orang itu! nah itu! orang yang dermawan dan memberi makan orang yang laper! -,- sejujurnya gua bingung mau bahas apa di bagian ini, jadi maap ya kalo gajelas. nah lanjut lagi deh ^^ surga sangat mencintai orang yang dermawan. masalahnya, golongan ini pasti dikit, yaa soalnya orang yang memberi makan buat orang lain, paling enggak dia pasti udah makan atau udah punya makanan untuk dirinya sendiri, dan berarti dia bukan orang susah. Nah, masalahnya, surga pernah mengeluh ke Allah dalem sebuah hadits qudsi kalo surga terlalu penuh dengan orang yang susah pas lagi dunia, maksudnya penuh dengan kaum fakir dan miskin, juga orangorang tertindas, itulah mayoritas penduduk surga. Nah mana kaum dermawan? dari hal ini bukan berarti para dermawan gak masuk surga, tapi para dermawan adalah minoritas dari penduduk surga. Nah jadi gimana dengan kita? astagfirullah T-T semoga kita gak termasuk golongan masuk neraka, amin :) 4. Orang yang berpuasa pada bulan ramadhan lengkapnya, orang yang berpuasa dengan ikhlas pada bulan ramadhan. nah pas banget nih ama keadaan sekarang, karena sekarang lagi bulan puasa >:D ramadhan kan secara bahasa artinya panas. berarti bulan yang keadaan di arab lagi panaaaaas banget! udah panas ditambah musim panas -,- wuih panaslah yang penting panas :D nah orang orang yang bertahan menjalankan puasa dengan ikhlas di bulan yang panaaas itulah yang dirindukan surga, tapi bukan berarti kita yang terlalu panas bukan termasuk golongan ini. Pada dasarnya, yang utamanya itu tentang ikhlasnya! susah banget emang buat ikhlas, orang puasa ada beberapa tipe, ada yang puasa ikhlas karena Allah, ada yang puasa karena orangorang sekitarnya puasa, dan ada juga orang yang puasa karena disuruh sama orangtua atau sejenisnyalah. Nah, tipe orang yang puasa ikhlas pada Allah lah yang termasuk golongan yang dirindukan surga :)

## Bulan Ramadhan ##

tulisan di bagian ini bukan OOT kok gan :p cuma mau ingetin, kalo sebenernya semua golongan ini berkaitan dengan bulan ramadhan. Yang pertama adalah pembaca Al-Qur’an, bagus banget kalo kita bisa khatamin Al-Qur’an 30 juz di bulan ramadhan, apalagi pasti baca Qur’an dibulan ramadhan dapet keutamaan yang lebih mangstab (^_^)b nah yang kedua, orang yang menjaga lisannya. Salah satu syarat, atau rukun (?) atau paling enggak gua sebut amalan deh :) amalan dalem bulan ramadhan adalah menjaga lisan, malahan sering ada yang bilang. marah puasa batal. atau ngomong jorok puasa batal. gua pake contoh yang kedua deh, ngomong jorok dan ngomong kasar, sering banget kita denger. misalnya ada percakapan A: ah ****** lu pasti ada seorang yang bilang B : eh puasa puasa, Nah contoh ini udah lekat sama kehidupan kita, dan berarti puasa bisa membantu kita menjaga lisan kita. Yang ketiga, memberi makan orang lapar, setau gua, memberi makan berbuka kepada orang berpuasa pahalanya gedee loh. Nah, kita bisa lebih gampang ngasih makan orang pas bulan puasa :p *tulisanmakinberantakan -,-* dan yang terakhir, orang yang berpuasa pada bulan ramadhan. Dah jelas kan, orang yang berpuasa dengan ikhlas pada bulan ini :)

Akhirul kalam, ayo kita coba sebaik baiknya jadi orang yang dirindukan surga, paling enggak kita usaha lebih deket ke surga lah :) selesai :D maaf kalo tulisannya jelek dan gak berbobot T-T afwan afwan T-T syukran lakum :) wassalamualaikum :)


Kita yakin… siapapun kita, pada strata sosial manapun kita, apapun prosfesi kita, dibumi manapun kita berpijak pasti mau menjadi orang yang dirindukan oleh syurganya Allah SWT. Tempat yang di idam-idamkan oleh seluruh makhluk Allah, tempat yang tidak terdengar di dalamnya perkataan yang tak berguna,sia- sia dan dusta, didalamnya ada mata air yang mengalir, takhta-takhta yang ditinggikan, gelas-gelas berisi minuman yang terletak dekat, bantal-bantal sandaran yang tersusun, permadani-permadani yang terhampar, kebun-kebun dan buah anggur, gadis-gadis remaja yang sebaya. Kebayang enggak indahnya syurga ?….

Rasulullah SAW, mengatakan :" Syurga merindukan empat orang:

Pertama, orang yang senantiasa membaca Al-Qur'an. Nampaknya wajar jikalau syurga merindukan ahli qur'an ini karena sejak didunia saja mereka sudah diservis oleh Allah dengan ketenangan bathin, kasih sayang-Nya, kecintaannya, kemuliaan dan selalu di ingat oleh-Nya.

Kedua, penjaga lidah. Memang lidah tak bertulang tapi ia lebih tajam dari sebilah pedang, dampaknya akan mengakibatkan peperangan antar suami isteri, antar kelompok, bahkan antar dua bangsa. Efek negatifnya akan membuat orang menjadi sengsara, akan melenyapkan pahala kebaikan yang kita buat seperti api memakan kayu bakar, akan membuat puasa jadi hampa dan sia-sia. Namun bila kita menjaganya, subhanallah… begitu banyak kenikmatan akan kita raih, dengan lisan kita berdakwah, dengan lisan kita bertilawah, dengan lisan kita berdo'a.

Ketiga, pemberi makan orang yang kelaparan. Sungguh, Allah Yang Maha berterimakasih (Syakuur) akan membalas sekecil apapun kebaikan kita kepada orang lain. Bila kita memberi minum kepada saudara kita yang kehausan maka Allah akan memberi kita minum pada hari kiamat nanti disaat orang-orang sedang dilanda dahaga, Bila kita memberi makan kepada saudara kita yang sedang kelaparan, niscaya Allah akan memberi kita makan di saat orang-orang kelaparan pada hari akhir nanti, Bila kita memberi pakaian kepada saudara kita didunia ini, niscaya Allah akan memberi kita pakaian yang indah disaat orang-orang telanjang pada hari perhitungan nanti, bila kita memudahkan urusan saudara kita yang sedang kesulitan dan dihimpit permasalahan, yakinlah bahwa Allah akan memudahkan urusan kita sejak didunia ini. Pertolongan Allah akan datang kepada seorang hamba manakala sang hamba menolong saudaranya.

Keempat, Orang-orang yang berpuasa di bulan ramadhan. Di bulan yang mulia yang penuh berkah, rahmat, ampunan ini Allah menjanjikan kepada kita akan pembebasan dari panasnya api neraka, pedihnya azab neraka dan kejamnya siksa neraka bila kita berpuasa, dan menghidupkan malamnya dengan shalat, qiro'at dan kholwat serta ibadah apapun dengan hanya mengharap ridho-Nya.
Bila empat amal ini kita lakukan, nampaknya wajarlah bila syurga merindukan kehadiran kita…Amien
Ustadz Ahmad Jameel

Sahabat – sahabatku, pastinya kita mau donk jadi golongan orang – orang yang dirindukan syurga, nah insyaAllah sebentar lagi bulan Ramadhan yang penuh berkah dan ampunan akan segera tiba, maka marilah kita berlomba dan saling berkompetisi agar dapat menjadi golongan yang nomer empat seperti yang telah disebutkan diatas. Semoga Allah memanjangkan umur kita dan memberikan kita kesehatan agar kita siap menghadapi bulan Ramadhan dan dapat memaksimalkan ibadah kita dalam bulan Ramadhan nanti. Amin.